Misteri
Kematian Penjaga Perpustakaan
Disuatu malam yang begitu dingin dengan suasana yang begitu mencekam,
terlihat bayangan disepanjang sungai thames. Tidak begitu jelas, namun dilihat
dari gerak geriknya sangat familiar. Bayangan tersebut mulai mendekat dan
terlihatlah sosok seorang lelaki yang menggunakan topi kuno dengan mengisap
rokok pipanya. Dialah sang detektif terkenal di daerahnya, dialah Kerly Digson,
merupakan seorang pemuda setengah baya yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk
mengabdi kepada negaranya. Dia sudah memecahkan begitu banyak kasus yang rumit
sepanjang hidupnya.
Mulai dari pencarian hilangnya kalung Sang Ratu hingga Misteri kematian
menteri dalam negeri yang begitu membingungkan. Dan sekarang Kerly sudah banyak
dikenal hampir diseluruh daerah scotland yard atas jasanya dalam memecahkan
kasus.
Kerly tinggal tidak jauh dari sungai thames, dia tinggal di sebuah rumah
yang tidak begitu mewah, yang mana rumahnya hanya berbentuk seperti rumah gaya
eropa namun agak sedikit kuno. Di dalam rumahnya sebagian besar hanya berisikan
tumpukan buku, sangat berantakan sekali. Buku-buku tersebut dia baca saat ada
waktu luang ( ketika tidak ada kasus untuk dipecahkan ). Namun berkat dari
buku-buku tersebutlah yang membantunya dalam memecahkan kasus yang rumit.
Karena dalam buku-buku tersebut terdapat teori-teori logika sehingga dengan
mudah kerly menyelaraskan teori tersebut dengan kasus yang dihadapinya sehingga
kasus tersebut dapat dipecahkan.
Kerly hanya hidup sebatang kara, sepanjang hidupnya dia tidak pernah ada
niat untuk mengencani wanita manapun, karena menurutnya, hal tersebut hanyalah
membuang-buang waktu saja. Namun dengan sifatnya tersebut bukanlah berarti dia penyuka
sesama jenis. Dulu semasa remaja dia mempunyai seorang pacar namun hubungan
mereka kandas di tengah jalan. Dan kerly pun melanjutkan hidupnya dengan
seorang diri.
“Tok..tok..tok” bunyi langkah kaki kerly ketika menaiki tangga rumahnya.
Sambil bersiul, diapun membuka pintu dengan perlahan. “hmmm, tidak ada sesuatu
yang menarik hari ini, selalu membosankan” ketus kerly. Diapun menatap
sekeliling isi rumahnya dan mulai mendekati tumpukan buku. “Sir Arthur Conan Doyle, hardy boys, napoleon
history, hmmm sangat membosankan” ketus kerly. Sebenarnya dia sangat
bingung apa yang hendak dia lakukan, namun tiba-tiba dia melihat selembar foto
yang terhimpit diantara tumpukan buku. “ hmmm, dari goresannya, kemungkinan
fotonya sudah sekitar 4 tahun yg lalu, tapi siapa yang meletakkannya” ucap
kerly. Kerly bingung bagaimana bisa ada foto, diapun mulai mengingat-ngingat
kejadian 4 tahun yang lalu. “oh ya, 4 tahun yang lalu, jendral john stamford
ada datang kesini sambil menceritakan tentang kematian istrinya, dan wanita
yang ada difoto ini memang istrinya.
Dan setelah iitu, diapun menyimpan foto tersebut di dalam kotak
rahasianya. Kotak tersebut berisikan doukumen-dokumen rahasia tentang kasus
kejahatan. Sambil menatap jam, “ hmm, sudah lewat 10 malam”. Dan kemudian,
diapun beranjak ke kamar untuk istirahat. Sambil baring, “ aku harap pihak
kepolisian ada memberiku sedikit pekerjaan besok” ujar kerly. Lama kelamaan
diapun mulai terlelap dan akhirnya tertidur pulas.
Keesokan harinya, terdengar ketukan dari luar,“TOK....TOK...TOK”. kerly
pun terkejut,” siapa yang datang pagi-pagi begini ya?”. “Tn. Digson tolong buka
pintunya”. “tunggu sebentar!” dan kerly bergegas membukakan pintu. Ternyata
yang datang adalah inspektur Henry, merupakan pemimpin dari kepolisian scotland
yard. “Oh, pak Inspektur, ada apa pak? Apa ada masalah? Tanya Kerly. “ tidak,
aku hanya memerlukan sedikit bantuanmu” jawab Henry. “ bantuan apa pak?”.
“begini, semalam, pak Barbosa, seorang penjaga perpustakaan meninggal. Namun
ada keanehan dalam kemaiannya, kulitnya sangat pucat dan mulut, hidung, serta
matanya mengeluarkan cairan kuning kental, aku memerlukan bantuanmu untuk
menyelediki penyebab kematiannya, apakah kamu bisa?” jelas Henry.
“bisa pak, kebetulan saya sedang menginginkan suatu pekerjaan” jawab
kerly. Baiklah kalau begitu, kamu silahkan bersiap-siap dulu, kita akan
berangkat sekarang. “baiklah, tunggu sebentar”. Kerlypun bersiap2 serta
mengambil alat-alat kedokteran seperti pisau bedah dan semacamnya sebagai alat
untuk menyelidiki. Tak lama kemudian merekapun berangkat. Sesampai disana, lokasi
kejadian penuh akan ramainya orang-orang yang berkerumun untuk melihat mayatnya
pak barbosa. “permisi, permisi, tolong beri saya jalan”. Kondisi mayat sudah
sangat mengenaskan, malahan lebih parah. Bota matanya sudah hampir mau copot,
dan kulitnya juga hampir mau lepas dari dagingnya. “kenapa bisa sampai seperti
ini, mayatnya sudah sangat mengenaskan” dalam hati. Kerlypun memulai untuk
memeriksa mayatnya pak barbosa. Pertama-pertama dia menggunakan alat pengukur
kulit. “hmm, dikarenakan kulitnya sudah sangat mengenaskan, ini sulit sekali
untuk mengetahui kapan waktu kematiannya”. Diapun mengeluarkan sebuah mangkuk
kecil, setelah itu diberi air panas dan dicampur dengan cairan kimia yang ada
didalam sakunya. Setelah itu dia menyobek sedikit kulit mayat dengan pisau
bedah. Dan sobekan kulit tersebut dimasukan kedalam mangkuk yang berisi cairan
tadi.
Tiba-tiba, kulit yang tadinya penuh akan cairan yang keluar dari tubuh
mayat akhirnya lama kelamaan menghilang. Dan kerlypun mengambil sobekan
tersebut dan diukur warna kulitnya. “hmm, waktu kematiannya sekitar 11 jam yang
lalu. Sekarang jam 8, berarti dia meninggal sekitar jam 10 malam” tukas kerly. “oh
begitu” tegas Henry. “ apakah ada orang lain di perpustakan pada sekitar jam 10
malam” tanya Kerly. “ tidak ada, semalam kami tutup sekitar jam 9 lewat setelah
itu pak barbosa katanya hendak mau menyusun ulang buku-buku yang berantakan dan
pada saat bersamaan akupun langsung pulang kerumah, baru pagi ini aku mendengar
kalau pak barbosa sudah meninggal” jelas asisten pak barbosa. “Oh, begitu,
terus apakah anda tidak melihat keanehan disekitar perpustakaan? “ , tanya
Kerly. “ tidak ada pak, semua terlihat aman terkendali, tidak ada yang aneh
sama sekali.” Tegas asisten pak barbosa. Tanpa disengaja, kerly melihat sesuatu
kemerahan terselip di saku pak barbosa. Diapun mengambilnya dan menciumnya,
“hmmm, ternyata lembaran bunga mawar” ujar kerly. Kerlypun mencium baunya
berkali-kali. “baunya sangat familiar, seperti bau bunga mawar di toko floresia
dekat jalan bakerstreet” ujar kerly. “biarkan aku simpan lembaran bunga
tersebut sebagai barang bukti, Tn Digson” pinta Henry. “ baiklah “ tukas kerly
sambil menyerahkan lembaran bunga tersebut. Tak lama kemudian datang seorang
pria dengan berpakaian serba hitam, mukanya agak menyeramkan dan membuat takut
orang yang berada disekitarnya. “maaf anda siapa, dan untuk apa anda datang
kesini?” tanya salah satu petugas polisi. “ aku adalah sir thomas blacksmith,
aku disini ingin memberitahu bahwa ini adalah perbuatan iblis” jawab pria tersebut.
Semua orang tercengang mendengar apa yang dia katakan. “apa? Perbuatan iblis?
Bagaimana anda yakin ini adalah perbuatan iblis?” tanya Henry. “liat saja
bagaimana dia mati, hampir menyerupai monster, dan kalian tidak akan pernah
tahu bahwa iblis sekarang sedang mengincar jiwa kalian, scotland yard sudah
dikutuk!” tegas Sir Thomas. Kerlypun agak sedikit terkejut mendengar apa yang
dikatakan Sir Thomas, sungguh tidak masuk akal kalau kematian pak barbosa
disebabkan oleh perbuatab iblis. “tunggu dulu, anda tibak bisa bilang begitu
saja kalau kematian pak barbosa disebabkan oleh iblis” tukas kerly. “terserah
kalian percaya atau tidak, apa yang aku katakan adalah yang sebenarnya bahwa
kematiannya disebabkan oleh iblis, dan iblis itu berwujudkan manusia!” tegas
Sir thomas. Dan setelah itu, diapun langsung pergi begitu saja. “iblis? Tapi
bagaimana? Dan katanya tadi bahwa iblis tersebut berwujud manusia?” tanya Kerly
dalam hati. Kata-kata Sir Thomas membuat kerly agak sedikit bingung karena ini
bertentangan dengan kepercayaan. Setelah mayat pak barbosa dibawa ke rumah
sakit untuk diotopsi, kerlypun pulang dengan kepala menunduk. Dia masih
memikirkan apa yang dikatakan Sir Thomas. Setelah sesampai dirumah, kerly
mencari-cari buku berkaitan tentang iblis. Akhirnya dia menemukan buku
berjudulkan The Evil Dead, buku
tersebut berceritakan tentang kisah iblis dan cara pemanggilan iblis itu
sendiri. Hampir 3 jam, kerly membaca buku tersebut dan diapun menulis catatan
kecil dibuku sakunya.
Keesokan harinya, kerly pergi ke jalan bakerstreet menuju ke toko
floresia untuk menemukan informasi sedetail mungkin. Saat sampai disana, dari
kejauhan dia melihat segerombolan anak muda yang terdiri dari 4 orang, mereka
membeli begitu banyak bunga mawar. Tanpa pikir panjang, kerlypun mulai
mendekati segerombolan anak mudak muda tersebut. “ hari yang indah ya? Apa yang
sedang kalian lakukan? Tanya kerly. Anak-anak tersebut terdiam, dan salah salah
satu dari mereka mulai menjawab “kami sedang mengantarkan pesanan” jawabnya.
“dan kepada siapa dengan bunga sebanyak itu?” tanya kerly. Anak-anak tersebut
mulai melirik satu sama lainnya. Dan tiba-tiba anak tersebut berusaha hendak
memukul kerly dengan tongkat yang cukup besar. Untungnya gerakan kerly cukup
lincah sehingga dia dengan mudah mengelak dari pukulan tersebut. Tanpa
berlama-lama, kerlypun mulai melemahkan kekuatan anak-anak tersebut, namun satu
dari mereka berhasil lolos. “untuk siapa kalian bekerja? Ayo jawab!!”, tanya
Kerly. “ ka..ka..kami ti..tidak tahu” jawab anak tersebut. “ jangan main-main,
atau kalian mau aku jebloskan kalian ke penjara? Hah?!”,tegas kerly.
“sum..sumpah, ka..ka..mi ti..tidak tahu, ka..kami hanya di..ditugaskan untuk
mengantarkan bunga” jawab anak tersebut dengan sedikit gugup. “kemana? Kemana
kalian mengantaran bunga?”, tanya Kerly. “di penginapan Midland di ja..jalan
St. George” jawab anak tersebut dan setelah itu kerly membiarkan mereka pergi.
Pada malam hari, kerlypun berniat untuk melihat gerak gerik orang yang
ada di penginapan Midland secara sembunyi-sembunyi. Di penginapan midland,
terdapat 2 orang yang lelaki yang sedang memeriksa barang-barang. “hey john,
berapa banyak barang yang harus kita periksa” tanya salah satu pria. “semuanya,
ingat apa kata bos, harus teliti dan jangan samapai ketahuan orang lain” jawab
pria satunya. Tiba-tiba datang seorang pria bertubuh besar dengan kumis dan
jenggot yang sangat tebal. Dan diapun bertanya kepada 2 orang lelaki tersebut, “
hey kalian, apakah bos kalian ada didalam” tanya pria tersebut. “tidak ada, dia
sedang pergi keluar, ngomong-ngomong anda siapa dan ada kepentingan apa anda
ingin bertemu dengan bos kami” tanya salah satu pria tersebut dengan curiga. “hoho,
kami berdua ada bisnis kecil-kecilan, aku datang kesini untuk membincangkan
bisnis tersebut” jawab pria berjenggot tersebut. “besok saja, bos kami akan
kesini besok pagi untuk memeriksa barang-barangnya” jawab salah satu pria
tersebut. “hoho, baiklah kalau begitu” tukas pria berjenggot tersebut. Diam-diam,
pria berjenggot tersebut secara bersembunyi memasuki penginapan ketika 2 orang
tersebut tengah sibuk bekerja. Ternyata pria berjenggot itu adalah kerly
sendiri. Dia menyamar dengan menggunakan beberapa bantal, kumis dan jenggot
palsu supaya tidak ketahuan. Diapun langsung mencari dimana kamar bosnya. Setelah
kurang lebih 15 menit, kerlypun dapat menemukannya. Diapun menggunakan kunci
serapnya ditambah beberapa alat lain untuk membuka kamar tersebut. Didalam kamar
tersebut, terdapat peralatan kimia, hampir disekeliling kamar. Dan diapun mulai
memeriksa peralatan kimia tersebut. Disana terdapat bahan-bahan seperti asam
sianida, fosfor, katak mati, serbuk besi dan lain-lain. Di dinding kamar
tersebut penuh akan lukisan-lukian iblis. Lukisan tersebut menggambarkan iblis
sedang menggenggam manusia dan hendak memakannya. Dan kerly pun ingat dengan
kata-kata sir thomas kemarin, “ mungkin ini yang dimaksudkan oleh sir thomas”
kata kerly dalam hati. Dan diapun menemukan beberapa lembaran bunga mawar
didalam cairan asam sianida. “tidak salah lagi, pasti dia adalah pembunuhnya”. Didalam
kamarnya terdapat sebuah gudang, gudang tersebut berisikan selang yang
berukuran sangat tipis dan sangat panjang. Dan digudang tersebut dia menemukan
sebuah buku berjudulkan “the chemestry
practice in incredible ways” dan dibelakang buku bertuliskan bahwa buku
tersebut adalah milik perpustakaan scotland yard. Tiba-tiba terdengar suara
hentakan kaki hendak menuju kamar. Kerlypun bergegas meninggalkan kamar
tersebut dengan melalui jendela. Untungnya dia menggunakan bantal sehingga pada
saat jatuh dia tidak akan terluka.
Sesampai dirumah, diapun langsung ganti pakaian dan bergegas menemui
inspektur henry. Tak lama kemudian, diapun sampai disana dan mencerita
semuanya. “ apakah anda yakin bahwa dia adalah pembunuhnya? “ tanya Henry. “ hasil
kesimpulan saya positif bahwa dialah yang membunuh pak barbosa”, jelas kerly. “baiklah
kalau begitu, sebaiknya kita segera menangkapnya pada malam ini juga” tegas
Henry. Inspektur henry pun mulai bergegas menggerakkan anak buahnya dan
langsung menuju ke lokasi. “hey, kau keluar sekarang juga, kalau tidak seluruh
rumahmu akan ku bakar”. Ternyata rumah tersebut adalah milik asistennya pak
barbosa. Menurut analisa kerly bahwa dialah pelakunya. “ada apa ini? Kenapa anda
hendak menangkap saya? Apa salah saya?” tanya asisten tersebut. “ kau yang
telah membunuh pak barbosa dengan menggunakan selang disekitar tepi ruang
perpustakaan, iya kan? Tukas kerly. “ apa? Apa maksud anda? Saya bersumpah
bahwa saya bukan penyebab kematian pak barbosa” tukas asisten tersebut. Sambil mengeluarkan
buku dari saku jaketnya, “ kalau anda bukan pelakunya, jadi ini apa? Saya menemukannya
di penginapan midland di jalan St. George, dan buku ini bertuliskan bahwa buku
ini adalah milik perpustakaan scotland yard. Dan andapun menggunakan buku ini
untuk menciptakan racun dengan menggunakan beberapa bahan dasar seperti asam
sianida, fosfor, serbuk besi dan lain-lain dan juga dengan sedikit sentuhan
beberapa bunga mawar untuk memanulipasi bau supanya korban tidak mencium
aroma-aroma yang mencurigakan. Dan anda menggunakan selang yang sangat kecil
untuk mengeluarkan racun tersebut. Dan bukti lain bahwa saya melihat tanda
tangan yang sangat mirip dengan tanda tangan anda, dan hal tersebut sudah pasti
bahwa anda lah yang telah membunuh pak barbosa dengan sangat tragis” jelas
kerly. Akhirnya setelah mendengar penjelasan dari kerly, asisten pak barbosa
tersebut mengakui akan kesalahannya dan diapun langsung ditangkap dan dibawa ke
kantor polisi untuk mendapatkan hukuman yang setimpal. Dan kerlypun mendapat
apresiasi dari inspektur henry berupa upah yang mana cukup memenuhi
kebutuhannya selama 3 bulan. Dan akhirnya kerly bisa pulang dengan tenang. Sesampai
dirumah dia menemukan sepucuk surat terselip dipintu rumahnya. Surat tersebut
berisikan
“kerja yang bagus
temanku
Aku harap kita bisa
bertemu disuatu hari nanti
Dengan sedikit kasus
yang cukup menyenangkan
Salam hangat”
Dari
: ?
Kerlypun hanya
bisa tersenyum membaca surat tersebut dan dia berharap dapat berjumpa dengan
sipengirim surat tersebut. Dan pada malam ini, kerly bisa tidur dengan
sepuasnya. Dan dia berharap bisa mendapatkan kasus yang lain. Tak lama
kemudian, diapun mulai tertidur dengan begitu pulas.
Tamat
Written
by : Akbar Haqi